Mengalahkan Kelemahan Diri

Aku adalah pokok anggur yang kurus kering. Tolonglah aku supaya jangan aku bersalah karena penderitaanku dan janganlah bibir ini menghujat dan menista yang Maha Kudus, tetapi biar sajalah mulut yang mengembik ini menahan sakit. Aku tahu bahwa hukuman adalah penebusan dan penderitaan adalah peringatan dan juga pengajaran, akan tetapi siapakah yang menghibur aku ketika aku kenyang akan keduanya? Tuhan tolonglah aku dengan penderitaanku! Aku mohon supaya engkau mengangkat sakitku dan segera membebaskan aku, aku tertawan dalam kesesakan menderita dalam siksaan, tolong bersegeralah menolong aku. Apa yang Engkau kehendaki supaya kuperbuat? Tolonglah aku Tuhan Yesus! Jika aku tanah maka aku adalah tanah yang telah ditinggalkan, jika aku buluh maka aku adalah buluh yang rebah dan dibiarkan. Jika aku menangis maka orang akan menghardik aku sebagai celaan, jika aku berdoa siapakah yang akan mendengarkan aku? Jadi jika mulut domba pun meringik karena disesah lalu mengapa aku menjadi bersalah? Aku tertawan tanpa jeruji dan terikat tanpa tali. Aku menuntut pembelaan karena keadilan dan memohon pertolongan demi perjanjian, janganlah menutup yang seharusnya terbuka dan janganlah berpaling meski aku berdosa. Siapakah aku dalam jalan hidupku? Bukankah aku seperti pokok anggur yang kurus kering? Siapakah tuan yang empunya aku yang kepadanya aku memperlihatkan diri? Buahku telah membebani aku sampai aku tak kuasa lagi menanggungnya. Julurlah yang kudamba supaya dapat menopang aku akan tetapi kini aku pun telah menjadi haus dan lapar.